IBS Blog Networking

Sabtu, 24 Oktober 2009

Pahala Menjaga Syahwat

Islam Broadcasting System





PERIHAL SYAHWAT


Bismillaahir rohmanir rohiim.
Assalamu’alaykum warohmatullahi wa barokaatu.


Ikhwaanii wa Akhwaatii rahiimakumullah…


Menyambung salah satu bentuk komunikasi yang terdapat di alamat : http://www.facebook.com/jeanny.muslimah?ref=profile#/photo.php?pid=30304131&id=1507628050&ref=mf adalah benar apa yang telah di sampaikan oleh saudara-saudarku di sana. Dan sedikit tambahan dariku selain dalil-dalil di bawah, yakni “Segala sesuatunya itu bergantung kepada niat dari diri kita masing-masing yang semoga selalu bertujuan baik, dan (TEPUK TANGAN) tentu tidak akan mengeluarkan suara apapun apabila hanya dilakukan oleh sebelah tangan.” Wallahua'lam bish-showab… Untuk itu simaklah catatkan beberapa dalil yang menjelaskan tentang “Pahala Menjaga Syahwat” di bawah ini…

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisaa’ {4}:31),

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Mu’minuun {23}:5-7),

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur {24}:30-31),

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab {33}:35),

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Naazi’aaat {79}: 40-41).


01. Sahl bin Sa’d meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang memelihara lidah dan kemaluannya, niscaya aku jamin surga baginya,” (HR. Bukhari).

02. Abu Musa meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang menjaga sesuatu ayang terdapat di antara dua rahang (lidah) dan kemaluannya, niscaya dia pasti masuk surga.” (HR. Abu Ya’la).
Diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dari Abu Rafi’, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang menjaga sesuatu yang terdapat di antara dua rahang (lidah) dan dua pahanya (kemaluan), niscaya dia masuk surga.”

03. ‘Ubadah bin ash-Shamit meriwayatkan, Rasulullah bersabda, “Jagalah enam perkara untukku, niscaya akan aku jamin surga bagimu, yaitu: berbicara jujur, menepati janji, menunaikan amanah, memelihara kemaluan, menundukkan pandangan, dan menahan tangan (dari mengambil yang bukan hak)” (HR. Ahmad).

04. Ibnu ‘Abbas meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Wahai pemuda Quraisy, jagalah kemaluan kalian. Kalian jangan berzina. Siapa saja yang menjaga kemaluannya, dia pasti masuk surga.” (HR. al-Hakim)
Hadits senada juga diriwayatkan oleh al-Baihaqi adalam salah satu riwayatnya, “ Wahai pemuda Quraisy, janganlah kalian berzina. Siapa saja yang selamat masa mudanya, niscaya dia akan masuk surga.”

05. Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah dalam naungan-Nya, pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya.” Rasulullah menyebutkan salah satunya, “Dan laki-laki yang di ajak berbuat keji oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan berparas cantik, maka laki-laki itu berkata, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).



Wahai saudara-saudariku yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala;
Adapun beberapa hadits lain yang menjelaskan surah An-Nuur {24}:30-31 tersebut di atas, sebagai berikut :

1. Mu’awiyah bin Haidah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Ada tiga golongan, yang mata mereka tidak akan pernah melihat neraka, yaitu: Mata yang knsisten di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang ditahan dari apa saja yang diharamkan oleh Allah.” (HR. ath-Thabrani).

2. Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Semua mata yang menangis pada hari Kiamat, kecuali amata yang dikendalikan dan dipelihara dari segala ayang diharamkan Allah, mata yang begadang di jalan Allah, dan mata yang mengeluarkan air seperti kepala lalat (berlinang) karena takut kepada Allah.” (HR. al-Ashbahani).

3. Abu Umamah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Tidak seorang muslim pun yang memandang kecantikan seorang perempuan, kemudian dia menahan pendangannya, melainkan Allah akan menilai sebagai ibadah yang dapat dia rasakan kelezatannya dalam hatinya.” (HR. Ahmad).

Adapun tiga hadits tersebut di atas dinyatakan sebagai hadits Dho’if (Lemah).

Subhanallah, “Wa qur rabbi adkhilni mudkhala sidqiw wa akhrijni mukhraja sidqiw waj’al li mil ladunka sultanan nasira.” (QS. 17:80).

Shadaqallaahul 'adzim ...


Barakallahu fiikum,
Wassalamu’alaykum wr.wb.
~Jeanny Dive~








Sumber : Al-Qur’an al-Kariim dan berbagai Kitab Hadits.

Note :)
Bagaimana apabila kita lebih menasehati seperti contoh gambar di bawah ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar